Menelisik Jejak Peneliti Asing bahas Indonesia

foto pengantar diskusiIndonesia memiliki daya tarik yang eksotik bukan karena alamnya yang indah tetapi juga realitas dan fenomena masyarakat yang selalu berkembang secara dinamis. Peradaban Indonesia dan sejarahnya telah membawa Indonesia memiliki sederet cerita yang tak terhingga. Kehidupan yang sederhana sampai yang rumit selalu menarik perhatian masyarakat luar negeri. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai hasil karya pemikiran para akademisi asing telah banyak mewarnai kehidupan kaum intelektual Indonesia.

Sebut saja, Dr. Andrew Conroe, seorang berkebangsaan Amerika rela meluangkan waktu dan tenaga untuk memahami Indonesia dengan melakukan penelitian. Dr. Andrew Conroe saat ini menjadi pengajar di National University of Singapore di Department of Sociology. Ia memiliki minat pada Antropologi politik. Pendidikan S1-nya diselesaikan di Oberlin College, USA, S2 (dalam studi Asia Tenggara) dan S3-nya (Antropologi dan Sejarah) diselesaikan di Universitas Michigan, Amerika Serikat. Dalam kesempatan ini, Dr. Andrew Conroe berbicara dalam kuliah Umum bertema “Membongkar Masa Lalu, Melahirkan Sejarah” yang diselenggarakan oleh Pusdema, Universitas Sanata Dharma (Rabu,18/2/15) di ruang sidang LPPM USD.

Memahami cara berpikir orang asing dalam meneliti tentang Indonesia sangat menarik untuk diikuti. Terutama kita sebagai intelektual muda patut belajar bagaimana cara kerja ilmuwan asing melakukan penelitian dan mengapa hasil penelitian selalu mendapatkan apresiasi dan menjadi sumber rujukan dalam tulisan berikutnya. Penelitian Dr. Andy, panggilan akrabnya memfokuskan pada persoalan hubungan keluarga korban tragedi 65 dalam menghadapi masa lalu. Studinya dilakukan di Yogyakarta dan sekitarnya. Setelah mempelajari berbagai literatur dan referensi tentang isu 65, Dr. Andy melihat bagaimana studi yang dilakukan terkait 65 selama ini belum menyentuh pada lika-liku hubungan keluarga baik dari luar maupun dalam korban 65 untuk menghadapi kekerasan masa lalu.

Menurut Dr. Andy, di Indonesia komunisme masih menjadi ancaman yang kuat, ia mencoba mene bagaimana proses penciptaan wacana tentang anak PKI di Indonesia melalui wawancara dan berbagai dokumen seperti cerpen, novel, dan karya sastra lainnya. Dr. Andy, mencoba mengaitkan apa hubungan antara wacana anak PKI dan wacana komunisme di Indonesia, dan bagaimana perhatian pemerintah terhadap anak PKI. Ia mengakui bahwa penelitiannya tidak terlalu sistematis karena merasa tidak sabar mencari data, mendengarkan cerita narasumber, dan terlalu tergesa-gesa membuat kesimpulan dari hasil tersebut.

Cara kerja meneliti orang asing pada dasarnya sederhana dan tidak kompleks sebagaimana intelektual Indonesia lakukan, kesibukan harus mengikuti sistem metodologi dan teori yang pas selalu menjadi perdebatan di dalam internal para peneliti Indonesia, seolah-olah teori tertentu harus digunakan menjadi acuan utama dan harus dikutip, kalau tidak mungkin dianggap tidak sahih, beginilah dialetika dan dinamika yang terjadi dalam penelitian di Indonesia justru hanya berdebat hal teknis bukan substansi.

Berbeda dengan cara berpikir orang barat, penelitian adalah mencari tahu apa yang belum pernah diteliti dan diketahui oleh banyak orang. Masalah penelitian bisa diciptakan dan ditemukan berdasarkan hasil dari kajian dan membaca sejumlah literatur terkait. Umumnya, para peneliti di Indonesia terkadang kurang mendalami teori dan kajian yang sudah ada sehingga hampir karya penelitian Indonesia kurang mendapatkan apresiasi dan terkadang masih umum untuk dilakukan analisis.

Harapannya dengan membaca dan melihat pengalaman cara berpikir para peneliti asing menganalisis objek material tentang Indonesia seperti Dr. Andy, para intelektual muda Indonesia dapat berkarya dan melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.